A small, dense object only twelve miles in diameter is responsible for this beautiful X-ray nebula that spans 150 light years. At the center of this image made by NASA's Chandra X-ray Observatory is a very young and powerful pulsar, known as PSR B1509-58, or B1509 for short. The pulsar is a rapidly spinning neutron star which is spewing energy out into the space around it to create complex and intriguing structures, including one that resembles a large cosmic hand. In this image, the lowest energy X-rays that Chandra detects are colored red, the medium range is green, and the most energetic ones are blue. Astronomers think that B1509 is about 1700 years old as measured in Earth's time-frame (referring to when events are observable at Earth) and is located about 17,000 light years away.
Neutron stars are created when massive stars run out of fuel and collapse. B1509 is spinning completely around almost 7 times every second and is releasing energy into its environment at a prodigious rate - presumably because it has an intense magnetic field at its surface, estimated to be 15 trillion times stronger than the Earth's magnetic field.
The combination of rapid rotation and ultra-strong magnetic field makes B1509 one of the most powerful electromagnetic generators in the Galaxy. This generator drives an energetic wind of electrons and ions away from the neutron star. As the electrons move through the magnetized nebula, they radiate away their energy and create the elaborate nebula seen by Chandra.
In the innermost regions, a faint circle surrounds the pulsar, and marks the spot where the wind is rapidly decelerated by the slowly expanding nebula. In this way, B1509 shares some striking similarities to the famous Crab Nebula. However B1509's nebula is 15 times wider than the Crab's diameter of 10 light years.
Finger-like structures extend to the north, apparently energizing knots of material in a neighboring gas cloud known as RCW 89. The transfer of energy from the wind to these knots makes them glow brightly in X-rays (orange and red features to the upper right). The temperature in this region appears to vary in a circular pattern around this ring of emission, suggesting that the pulsar may be precessing like a spinning top and sweeping an energizing beam around the gas in RCW 89.
Panasnya hari ini. Tak tahan rasanya panas begini.
Begitulah keluhan kita bila menghadapi kepanasan matahari. Seolah-olah keterikkan matahari telah menyeksa diri kita. Tanpa kita sedari bahawa munculnya matahari banyak memberi manafaat kepada kita atas izin Allah SWT.
Allah jualah yang menjadikan langit terangkat tinggi dengan tiada bertiang sebagaimana yang kamu melihatnya, kemudian Ia bersemayam di atas Arasy; dan Ia memudahkan matahari dan bulan (untuk faedah makhluk-makhluk-Nya) tiap-tiap satu dari keduanya beredar untuk suatu masa yang telah ditetapkan. Allah jualah yang mentadbirkan segala urusan; Ia menerangkan tanda-tanda kekuasaan-Nya satu-persatu, supaya kamu yakin kepada pertemuan Tuhan kamu (untuk menerima balasan).(Surah Ar-Ra'd:2)
Ahli sains mengeluarkan anggarannya. Bagaimanapun, kita tidak dapat mengetahuinya dengan membandingkan dengan suhu yang sama di dunia. Di permukaan matahari sahaja, suhunya ialah 6,000°C. di dalamnya, ia meningkat sehingga 12,000,000°C. Tiada kepanasan di Bumi yang dapat kamu bandingkan dengan kepanasan ini! Tangan kamu hanya dapat menyentuh air sekitar 50°C. Walaupun pada musim panas, suhu hanya berada sekitar 40-50°C. Contoh ini membuktikan Allah telah menetapkan jarak di antara Bumi dan matahari dengan tepat. Jika matahari sedikit hampir kepada kita, semua yang berada di Bumi akan layu dan kering oleh kepanasan dan bertukar menjadi abu. Bagaimanapun, jika ia sedikit terlebih jauh, semuanya akan beku. Sudah tentu hidupan tidak akan wujud di dalam kedua-dua keadaan ini.
Kawasan kutub, di mana kepanasan daripada matahari paling kurang diterima, sentiasa diseliputi ais. Sebaliknya, di khatulistiwa, kawasan paling banyak menerima cahaya matahari, sentiasa panas. Allah telah mewujudkan kawasan-kawasan ini sebagai perumpamaan kepada kita. Kawasan-kawasan lain lebih sesuai untuk manusia hidup. Ini menunjukkan rahmat Allah yang dilimpahkan kepada kita. Ini kerana, jika Allah tidak menetapkan jarak di antara matahari dan Bumi dengan tepat, sedah tentu kehidupan di Bumi ini lebih sukar kepada kita. Mungkin juga tidak ada kehidupan langsung.
Dengan kejadian matahari ini, jika dinilai akan kasihnya Allah pada hambaNya maka sudah tentu manusia akan bertakwa. Manafaat yang di berikan oleh matahari kepada kehidupan semesta bukan setakat menyinari alam ini tetapi juga memberikan kesihatan jasmani kepada makhluk di muka bumi. Renungkanlah begitu telitinya Allah menciptakan matahari untuk keselesaan makhluknya dan berapa ramai yang bersyukur atas nikmat matahari yang diberikan malahan ramai yang mengeluh......
Hai matahari…apakah kamu tidak pernah letih?…hinggakan aku lihat kau tak pernah jemu menjalankan tugas mu? Kau bergitu kuat memperlakukan tanggungjawab ini..atau adakah kau terpaksa melakukannya…
Hai matahari,..apakah kamu tidak pernah keliru?..hinggakan aku lihat, cahayamu meratai seluruh cakerawala.. apakah kau begitu teliti dalam perkerjaan mu..
Hai matahari…apakah kau tidak pernah jatuh cinta?.. hinggakan aku lihat.. walau apapun menabur kasih kepada mu, kau tetap bersendirian…. apakah kau tidak punya perasaan…
Ya…memang benar.. matahari tidak mempunyai perasaan sebagaimana manusia, jadi tidak mungkin ia merasai apa yang manusia rasakan…. namun matahari tidak pernah mungkir dalam menjalankan tanggungjawab yang di berikan Allah kepadanya.
Menonton rencana mengenai Teori Big Bang dalam Astro malam tadi (28 April 09) menyedarkan aku tentang kekuasaan Allah yang maha Esa. Betapa luasnya ciptaan Allah yang kita tidak terfikir akan fungsi dan nikmatnya. Betapa Agung ciptaan Allah yang belum kita kaji dan hayati.
"Apakah orang-orang kafir tidak melihat bahawa sesungguhnya langit dan bumi pada asalnya bercantum sebagai satu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya...” (Al-Anbiya’ : 30)
Menurut ahli saintis Sebenarnya, fakta ini secara teoritis telah ditemukan lebih awal. Albert Einstein, yang diakui sebagai ilmuwan terbesar abad 20, berdasarkan perhitungan yang ia buat dalam fizikal teori, telah menyimpulkan bahawa alam semesta tidak mungkin statik. Tetapi, ia mendiamkan penemuannya ini, hanya agar tidak bertentangan dengan model alam semesta statik yang diakui luas waktu itu. Di kemudian hari, Einstein menyedari tindakannya ini sebagai 'kesalahan terbesar dalam kariernya'.
Apa arti dari mengembangnya alam semesta? Mengembangnya alam semesta berarti bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur ke masa lampau, maka ia akan terbukti berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa 'titik tunggal' ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki 'volume nol', dan 'kepadatan tak hingga'. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol ini.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fizikal modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Al-Qur'an 14 abad lampau: "Dia Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101).
Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan yang kuat dari satu titik tunggal sekitar 10 hingga 20 bilion tahun yang lampau, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.
Syaikh Tantawi Jauhari melalui kitabnya Al-Jawahir yang ditulis pada tahun 1920-1930 menyebutkan:
"Apa yang dijelaskan oleh al-Quran, langit yang banyak dan bumi ini termasuk matahari, bintang-bintang dan segala alam yang ada di dalamnya, semua bercantum padu sebelum ini, kemudian Allah SWT pisahkan kesemuannya. Ayat ini adalah mukjizat yang membuktikan kebenaran al-Quran, kerana ilmu berkenaan berkenaan perkara ini hanya diketahui pada hari ini.” “Dan langit itu Kami bina dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Az-Dzariyat, ayat 40)
Banyak rahsia alam yang kita belum dapat singkap kerana kejahilan akli kita. Sesungguhnya Allah SWT menciptakan sesuatu itu ada tujuan dan faedahnya untuk manusia nikmati dan mengkaji kebesaranNya yang Maha Pencipta....
Mari kita sama-sama tafakur, merenung sekejap ke dalam diri kita. Rasakan di hati kita bahawa kita ini hamba Allah yang maha dhaif, lemah dan hina. Buktinya:
1. Bolehkah kita elak diri kita dari sakit? Kalau terkena atau tercucuk duri yang halus dapatkah kita menahan bisanya? Itupun sudah terlalu sakit, sudah tidak tertahan lagi rasanya. Itulah anda lemahnya kita. Bolehkah kita melihat kalau jarum tercucuk dimata kita? Bolehkah kita bernafas kalau air tersumbat di hidung kita? Tentu tidak boleh. Itulah tanda lemahnya kita ini. Apatah lagi kalau Allah tarik satu sahaja urat saraf kita, meranalah kita seumur hidup.
2. Bolehkah kita elak dari orang caci maki dan kata kita?
3. Bolehkah kita menolak dari bencana alam yang melanda yang mengejut pada kita? Tentu tidak boleh walaupun berkumpul seluruh tenaga makhluk yag berada di langit dan di bumi. Bencana alam tetap juga terjadi. Kita tidak mampu menahannya. Banjir yang melanda, datangnya tidak mampu diempang. Angin taufan, ribut yang mengangkat dan menghumban, tidak mampu kita membendungnya. Gempa bumi yang dahsyat yang membunuh segala kehidupan, tidak kuasa manusia menahannya. Lemahnya manusia ini.
4. Dapatkah kita menahan kematian orang yang kita cintai? Akhirnya kita juga yang akan mati. Dapatkah kita menolaknya? Tentu tidak mampu. Betapa lemah dan hinanya kita. Sudah mati jadi bangkai. Tidak seorang pun yang mahukan jasad kita itu. Isteri tidak mahu. Suami tidak mahu. Anak-anak pun tidak mahu. Ibu ayah tidak mahu. Kekasih pun tidak mahu. Sebab itulah orang hantar cepat-cepat ke kubur kerana kalau dibiarkan, busuk!
Bila dinilai bukti-bukti tadi menggambarkan betapa hinanya kita. Cuba kita rasakan kehinaan dan kelemahan itu setiap ketika dan kita bawa perasaan itu di mana-mana.
Fikirkan dan hitungkan pula nikmat-nikmat Allah yang berada di luar diri kita. Hitung berapa banyak harta, duit, rumah, kereta, perabot, pinggan, mangkuk, periuk belanga, kain baju, kasut, barang kemas, makanan yang kita simpan dan berapa jenis lauk yang dimakan untuk satu hari, berapa banyak kenderaan kita, kebun, anak-anak, isteri-isteri, kawan-kawan, pengikut-pengikut, pembantu-pembantu, udara yang dihirup, bumi yang dipijak, cahaya matahari yang kita dapat manfaat darinya. Rasakan di hati bahawa alangkah banyaknya kurniaan Allah pada kita selama ini.
Kemudian pandang ke langit. Lihatlah besarnya ciptaan Tuhan itu. Tergantung tanpa tiang. Walhal rumah kita yang kecil pun ada tiangnya. Bumi yang terhampar tempat kita berpijak, sangat berguna pada kita. Saksikanlah matahari yang turun naik, yang cahayanya sangat memberi manfaat, yang menjadikan silih bergantinya siang dan malam, memberi peluang untuk kita berkerja dan rehat. Menjadikan waktu yang bermusim juga sangat berfaedah pada manusia. Air yang disedut naik, hujan yang turun, ini memberi bekalan air untuk seluruh kehidupan. Memeriahkan alam dengan cahaya. Tenaga solar serta tenaga elektriknya. Rasakan ke dalam hati kita betapa pentingnya ini semua. Rasakan betapa perlunya nikmat-nikmat ini dalam kehidupan kita.
Fikirkanlah! Bolehkah manusia mencipta tanah, api dan air itu? Dapatkah kita tumbuhkan pokok? Yang kayunya kita gunakan untuk membuat rumah itu? Dapatkah kita buat segala keperluan-keperluan asas yang jadi peralatan hidup kita itu? Bolehkah kita hidup tanpa kita gunakan barang-barang ciptaan Allah itu? Tentu tidak. Oleh itu datangkan rasa insaf pada diri kita bahawa kita tidak mampu mengadakan itu semua.
Bila kita sedar begitu barulah kita terasa perlunya Allah itu pada kita. Barulah kita terasa patut kita menyembah-Nya. Barulah terasa patut kita taat perintah-Nya. Kalau begitu bukankah patut kita patuh kepada-Nya. Bukankah patut kita jadikan Allah itu Tuhan kita. Tidaklah kita hendak bertuhankan diri kita lagi. Inilah pendorong untuk kita beribadah.
Bila kita bawa berfikir tadi barulah kita terasa Tuhan itu terlalu berjasa dan pemberi. Barulah terasa patutnya kita bersyukur pada Allah kerana segala-galanya adalah ciptaan-Nya dan pemberian-Nya. Bukan kita buat sendiri. Inilah pendorong.
Siapa yang menciptakan bumi ini? Siapa yang menjadikan bumi ini sebahagiannya subur dan terdapat pula sebahagiannya yang kering kontang dan gersang??Siapa yang menjadikan proses percambahan dan pertumbuhan di bumi yang subur ini?? Yang pasti tiada campur tangan manusia.
Siapa pula yang menjadikan dari biji benih itu sebatang pokok,kemudian dari pokok itu mengeluarkan pula buah?? Siapa yang menjadikan jutaan jenis buah dengan berbagai rupa,warna,saiz dan rasa?? Bukankah kita sudah tahu jawapan kepada persoalan itu!
Yang pasti ialah kita tak punya apa-apa peranan, tidak punya apa-apa kuasa terhadap menjadikan itu semua. Allah SWT adalah segala-galanya. Begitupun kita tak pernah sedar dan insaf bahawa kita hanya mengambil saja segala nikmat kurniaan Allah SWT.Tidak sedetik pun kita terlepas dari nikmat Allah SWT.Tidak sedetik pun kita terlepas dari kekuasaan Allah SWT.
Dalam keadaan kita tidak punya apa-apa yang segala-galanya milik Allah SWT,terlalu aneh bilamana Allah SWT itu yang paling kita lupakan.
Kekadang terdengar bebelan orang-orang di sekeliling kita, "Cuaca buruk je akhir-akhir ni ye.." Soalnya, kenapa hujan dikatakan cuaca buruk?
Berapa ramai di kalangan kita yang mengeluh bila hari hujan?
- Iskk, tak kering la baju kalau asyik hujan je..
- Alahai, hujan laaagiiii
- Tiap-tiap hari hujan...susah la mcm ni
- Payah nak buat apa2 kalau hujan
- Tak boleh balik lagi, hujan!
Bukankah bebelan-bebelan itu lebih baik digantikan dengan doa : "Allahumma syaiyiban nafi'a" (Ya Allah, Ya Tuhan kami! Jadikan hujan ini bermanfaat buat kami).
Hakikatnya, hujan itu rahmat.
"Dan Dia lah (Allah) yang menghantarkan angin sebagai pembawa berita yang menggembirakan sebelum kedatangan rahmatnya (iaitu hujan), hingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halakan dia ke negeri yang mati (ke daerah yang kering kontang), lalu Kami turunkan hujan dengan awan itu, kemudian Kami keluarkan dengan air hujan itu berbagai-bagai jenis buah-buahan. Demikianlah pula Kami mengeluarkan (menghidupkan semula) orang-orang yang telah mati, supaya kamu beringat (mengambil pelajaran daripadanya)." (Al-A'raf : 57)
Sebenarnya hujan terlalu banyak manfaatnya.
1. Membersihkan udara
2. Menyubur tanaman
3. Membekal air ke empangan
Ini sikit sahaja senarai kebaikannya. Ada banyak lagi. Kenapa orang selalu "bad mood" bila hujan? "Hujan tidak, mendung pun tidak, tiba-tiba je bermuram ni..?" Macam biasa dengar ayat tu kan? Seolah-olah sinonim sungguh hujan dengan suasana muram/tak best. Kesian hujan.
Sedarkah kita? Bila hujan turun, rahmat dilimpahkan buat manusia. Sebab itu, Nabi pun pernah pesan, bila hujan turun, doa mustajab.
Sekarang ini, di tempat kita hampir tiap-tiap hari hujan. Tiap-tiap hari ada masa untuk doa menjadi mustajab. Kenapa lepaskan peluang dengan keluhan sia-sia di saat pintu-pintu langit sedang terbuka? "Maka Kami bukakan pintu-pintu langit, dengan menurunkan hujan yang mencurah-curah" (al-Qamar : 11)
Maka, BERDOALAH. Semoga hari ini lebih baik dari semalam. Dan semoga, hari esok akan lebih baik. Dalam ilmu tasawwuf dan ilmu-ilmu Fardhu Ain lain pun ada juga mengingatkan kita tentang kebijaksanaan Allah. Lihatlah firman Allah yg bermaksud : "Dan Kami turunkan hujan dari langit dengan sukatan yang tertentu, serta Kami tempatkan dia tersimpan di bumi; dan sesungguhnya Kami sudah tentu berkuasa melenyapkannya." (Al-Mukminun : 18)
Rupa-rupanya Allah turunkan hujan ADA SUKATAN. Baru hari ini kita tahu, bahawa Allah turunkan hujan lebat kepada kita sekarang ini ada sebabnya, ada sukatannya. Kemudian, air itu akan disimpan di bumi. Selama mana? Itu semua rahsia Allah.
"Dan Kami hantarkan angin sebagai pembawa air dan pemindah benih; maka dengan itu Kami menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian kami berikan kamu meminumnya; dan bukanlah kamu yang (berkuasa menurunkannya atau) menyimpannya." (al-Hijr : 22)
Semoga ada iktibar untuk peringatan kita.
"Dan Allah jualah yang mengetahui rahsia langit dan bumi dan kepadaNyalah dikembalikan segala urusan. Oleh itu, sembahlah akan Dia serta berserahlah kepadaNya. Dan (ingatlah), Tuhanmu tidak sekali-kali lalai akan apa yang kamu lakukan." (Surah Hud : 123)
Di dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda yang bermaksud: "Pada hari Kiamat nanti, di hadapan Allah swt tidak akan ada syafaat yang mempunyai taraf yang lebih tinggi daripada Al-Q uran, bukan Nabi, bukan malaikat dan sebagainya"
Melalui hadis di atas kita dapat mengetahui bahawa Al-Quran adalah pemberi syafaat yang mana syafaatnya akan diterima Allah.
Terdapat satu riwayat menyatakan bahawa "Apabila seseorang itu meninggal dunia dan keluarganya sibuk melakukan upacara pengkebumian, seorang yang kacak akan berdiri di bahagian kepalanya"
Apabila mayat itu dikafankan, orang itu akan datang mendiami antara dadanya dan kain kafan itu. Bila selesai dikebumikan, orang ramai akan pulang ke rumah dan datanglah dua malaikat; Munkar dan Nakir cuba untuk memisahkan orang yang kacak itu supaya mereka dapat membuat pertanyaan mengenai iman orang yang meninggal dunia itu tanpa sebarang gangguan.
Tetapi orang yang kacak itu akan berkata : "Dia adalah kawanku. Aku tidak akan meninggalkannya berseorangan walau dalam keadaan apa sekalipun.
Jalankanlah tugas kamu tetapi aku tidak akan meninggalkannya sehingga aku membawanya masuk ke syurga!" .Selepas itu dia berpaling ke arah mayat sahabatnya dan berkata:"Akulah Al-Quran yang mana engkau telah membacanya kadang kala dengan suara perlahan dan kadang kala dengan suara yang kuat.
Janganlah engkau bimbang. Selepas pertanyaan Munkar dan Nakir ini,engkau tidak akan berasa dukacita lagi"
Bila pertanyaan selesai, orang yang kacak itu akan mengadakan untuknya satu hamparan sutera yang penuh dengan kasturi dari malaikat-malaikat dari syurga.
Alangkah indahnya dan bahagianya sekiranya orang itu adalah kita. Kita tahu tentang tingginya syafaat Al-Quran tetapi dengan mengetahuinya sahaja tanpa berusaha untuk mendekati dan merebut syafaat itu kita adalah orang-orang yang rugi.
Cuba kita renungkan sejenak diri kita sendiri. Ajal dan maut adalah ketentuan Allah. Bila ia telah datang kita tidak akan mampu memperlambatkan atau mempercepatkannya walaupun untuk tempoh sesaat. Dan apabila berada di alam kubur siapakah lagi yang akan menemani kita jauh sekali memberi bantuan kecuali amalan - amalan kita sewaktu di dunia. Allah telah menjanjikan Al - Quran sebagai pemberi syafaat terulung dan Allah itu adalah benar. Dekatilah Al - Quran dan jadikalah ia teman di dunia dan pemberi syafaat di Akhirat. Semoga Allah swt memberikan kita restu dan hidayahnya..... AMIN!!!
SUATU malam ketika aku sedang nyenyak tidur tiba-tiba aku melihat seolah-olah ayahanda menjelma di hadapanku. Perasaan kasih pada ayahanda tidak dapat ditahan-tahankan lagi, lalu aku berteriak: "Ayah... sudah lama tiada berita dari langit sejak ayahanda tiada!"
Waktu itu aku terlalu rindu setelah beberapa hari ayahanda wafat. Ketika aku sedang memanggil-manggil ayahanda, muncul pula para malaikat bersaf-saf lantas menarik tanganku, membawa aku naik ke langit.
Apabila aku mendongak temampaklah istana-istana indah yang dikelilingi taman-taman pawana serta anak-anak sungai mengalir saujana mata memandang.
Keindahan istana demi istana dan taman demi taman berjajaran di hadapan mata begitu mengasyikkan. Dari celahan pintu-pintu istana tersebut menjelmalah para bidadari seolah-olah patung bernyawa yang sangat jelita, sentiasa tersenyum dan bergelak ketawa. Bidadari itu berkata kepadaku: "Selamat datang wahai makhluk yang diciptakan syurga untuknya, dan kerana ayahanda kamu, kami diciptakan..."
Malaikat itu terus membawa aku naik ke langit seterusnya sehingga memasuki sebuah tempat yang dipenuhi istana-istana yang lebih indah daripada sebelumnya. Cahayanya bergemerlapan.
Dalam setiap istana itu terdapat rumah-rumah berisi pelbagai perhiasan indah yang belum pernah dilihat mata, tidak terdengar di telinga dan tidak pernah tersirat di hati. Penghuni istana-istana ini sentiasa bergembira, bergelak ketawa dan ceria. Di istana itu terdapat pelbagai kain sutera nipis dan tebal. Juga terdapat selimut-selimut daripada sutera dengan pelbagai warna dan corak.
Di atas rak-rak kelihatan pelbagai jenis gelas diperbuat daripada emas dan perak yang sungguh menawan. Pelbagai jenis hidangan makanan, buah-buahan serta air minuman yang lazat dan enak tersedia untuk dimakan. Pemandangan di taman-taman pula sungguh memukau dengan aliran sungai yang warnanya lebih putih daripada susu, rasanya lebih manis daripada madu dan baunya lebih semerbak daripada kesturi.
Aku yang kehairanan dan takjub lantas bertanya: "Untuk siapakah tempat-tempat indah sebegini dicipta? Apa nama sungai-sungai yang harum mewangi ini?"
Malaikat-malaikat itu menjawab:
"Tempat ini adalah Firdaus, tempat paling tinggi dan tiada lagi syurga di atasnya. Syurga Firdaus ini khas untuk singgahsana ayahandamu, semua rasul, nabi, para syuhada dan syiddiqun yang dicintai Allah. Sungai ini bernama al-Kautsar yang telah Allah janjikan kepada ayahandamu."
Aku bertanya lagi: "Di mana ayahandaku?"
Malaikat-malaikat menjawab: "Sebentar lagi ayahandamu akan datang menjemputmu!"
Tidak lama kemudian aku ternampak istana-istana yang sangat putih dan permaidani yang tersangat indah. Tiba-tiba aku sudah berada di atas permaidani yang terbentang di atas singgahsana. Aku ternampak ayahandaku sedang berehat di atas singgahsana tersebut dikelilingi sekelompok orang yang tidak dikenali. Ayahanda menarik tanganku dan mencium dahiku berkali-kali.
Ayahanda berkata: "Selamat datang wahai puteriku!"
Lalu ayahanda meletakkan aku di atas pangkuannya dan berkata lagi:
"Wahai puteriku, tidakkah engkau lihat apa yang telah dijanjikan Allah kepadamu dan yang akan engkau perolehi?"
Ayahanda menunjukkan istana-istana yang disaluti bermacam-macam hiasan yang indah menawan serta berkilau-kilauan, saujana mata memandang. Ayahanda berkata: "Inilah tempat tinggalmu, kediaman suamimu, kedua-dua anakmu serta orang-orang yang mencintaimu dan mencintai mereka. Bergembiralah... engkau akan mengikut ayahanda datang ke sini beberapa hari lagi..."
Aku berkata: "Kalau begitu senanglah hatiku dan bertambah rindu pada ayahanda."
Selepas berjumpa beberapa ketika dengan ayahanda, aku terjaga. Tubuhku menggigil dan terasa takut yang amat sangat. Aku masih teringat-ingat bisikan ayahanda. Aku akan mengikut langkah ayahanda beberapa hari lagi. Aku masih ingat ayahanda berkata perkara yang sama sebelum wafat. Ayahanda pernah membisikkan bahawa akulah orang pertama yang menyahut panggilan Ilahi selepasnya.
Sejak hari ayahanda wafat lagi aku selalu menangis dan bersedih. Perasaan sedih makin terasa selepas bermimpi bertemu ayahanda. Aku tahu tidak lama lagi aku akan meninggalkan dunia fana ini untuk bersama ayahanda tercinta di akhirat yang kekal, aman dan sentosa.
Aku menceritakan mimpi tersebut pada suamiku dan juga pembantuku Asma binti Umays. Aku beritahu saat ajal hampir tiba. Asma menunjukkan pelepah kurma basah untuk membuat usungan seperti yang dilihat dibuat di Habshah.
Aku tersenyum apabila melihat keranda itu. Aku berwasiat supaya jenazahku nanti dikebumikan pada malam hari agar tiada seorang pun yang marah apabila melihat jenazahku. Aku juga meminta suamiku supaya menikahi Umamah, saudara perempuanku. Umamah menyayangi anakku seperti aku menyayangi mereka.
Setelah merasa saat ajal hampir tiba aku membawa dua orang anakku menziarah makam ayahanda. Tubuhku terasa sangat lemah untuk memijak. Tapi aku gagahi juga untuk bersembahyang dua rakaat antara mimbar dan makam ayahanda.
Tidak lama lagi jasadku akan berpisah dengan roh. Aku akan meninggalkan dua puteraku. Lalu aku peluk dan cium kedua-duanya bertubi-tubi. Sayang, ibumu terpaksa pergi dulu...
Selamat tinggal sayangku, puteraku dan suami tercinta. Biarlah aku menghadap Ilahi tanpa tangisan sesiapa. Aku tidak sanggup melihat tangisan puteraku dan suamiku. Biarlah mereka berada di sisi makam ayahanda dan suamiku bersembahyang. Kalau boleh aku mahu tinggalkan dunia ini dalam bersujud pada Ilahi.
Aku terus meninggalkan dua puteraku dan membiarkan suamiku bersembahyang di masjid. Aku mengambil ramuan hanuth, sejenis pengawet mayat yang ayahandaku biasa gunakan. Aku siramkan air ramuan itu ke seluruh tubuhku. Kemudian aku memakai kain sisa kapan ayahandaku. Selepas itu sekali lagi aku memanggil Asma binti Umays yang sentiasa mengurus dan merawatku.
Pada Asma aku berpesan, "Wahai Asma, perhatikanlah aku. Sekarang aku hendak masuk ke rumah membaringkan tubuhku sekejap. Jika aku tidak keluar, panggillah aku tiga kali dan aku akan menjawab panggilanmu. Tetapi jika aku tidak menjawab, ketahuilah aku telah mengikut jejak langkah ayahandaku!"
Setelah sejam berlalu, Asma memanggil-manggil nama wanita itu tetapi tiada sebarang jawapan. Ketika penjaga itu masuk, dia terkejut apabila melihat wanita kurus cengkung itu meninggal dunia dalam sujudnya. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun...
***********
Aku dalam cerita di atas ialah Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah dengan isteri pertamanya Siti Khadijah. Fatimah meninggal dunia dalam usia 28 tahun setelah 40 hari Rasulullah s,a.w. wafat dan jenazahnya dimakamkan di perkuburan Baqi' di Madinah. Masih adakah wanita solehah seperti Fatimah di zaman moden ini?
SEMUA AKAN DIKEHENDAKI HADIR TANPA SEBARANG PENGECUALIAN
KEKOSONGAN JAWATAN: A. Ahli Syurga Dari Awal. B. Ahli Neraka Dari Awal. C. Ahli Neraka Sementara Kemudian Akan Dilantik Jadi Ahli Syurga.
EMPAT GANJARAN LUMAYAN (khas untuk jawatan A): 1. Nikmat kubur. 2. Perlindungan di Padang Mahsyar. 3. Keselamatan Meniti Titian Sirat. 4. Syurga yang kekal abadi.
TARIKH TEMUDUGA: Bila-bila masa secara adhoc bermula dari saat membaca iklan ini.
LOKASI TEMUDUGA: Di dalam kubur (alam barzakh).
KELAYAKAN: Anda tidak perlu bawa siji-sijil,termasuk sijil saham termasuk saham Internet. Anda tidak perlu bawa pingat , Mercedes mata belalang atau kad kredit. Anda tidak perlu bawa wang atau harta serta emas yang anda kumpul. Anda tidak perlu berparas rupa yg cantik, hensem atau berbadan tegap atau seksi. Sila bawa dokumen asal iaitu : Iman dan Amal serta sedekah jariah sebagai sokongan.
PANEL/PENEMUDUGA: Mungkar dan Nakir.
ENAM SOALAN BOCOR: 1. Siapa Tuhan anda? 2. Apa Agama anda? 3. Siapa Nabi anda? 4. Apa Kitab anda? 5. Di mana Kiblat anda? 6. Siapa Saudara anda?
CARA MEMOHON: Anda cuma perlu menunggu penjemput yang berkaliber untuk menjemput anda. Ia akan menjemput anda pada bila-bila masa saja (mungkin sekejap lagi). Ia akan berlembut kepada orang-orang tertentu dan akan bengis kepada orang-orang tertentu.
Ia diberi nama Izrail.
TIPS UNTUK BERJAYA DALAM TEMUDUGA TERTUTUP INI: Hadis Hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal, yang bermaksud begini:
Sabda Rasulullah S.A.W: 'Sesungguhnya apabila jenazah seseorang itu diletakkan di dalam kuburnya, sesungguhnya jenazah itu mendengar suara (terompah kasut) orang-orang yang menghantarnya ke kubur pada saat mereka meninggalkan tempat itu. Jika mayat itu seorang muslim, maka solat yang dilakukannya ketika beliau masih hidup di dunia akan diletakkan di kepalanya, puasanya diletakkan disebelah kanannya, zakatnya diletakkan di sebelah kirinya dan amalan kebajikan daripada sedekahjariah, silaturrahim, perkara kebajikan dan ihsan diletakkan dihujung dua kakinya.' Ia akan didatangi malaikat dari aras kepala, maka solat itu berkata kepada malaikat : dari arasku tidak ada jalan masuk. Kemudian malaikat berpindah ke sebelah kanan, maka puasa berkata kepadanya : dari arasku tidak ada jalan masuk. Kemudian malaikat berpindah kesebelah kiri, maka zakat berkata kepadanya : dari arasku tidak ada jalan masuk.
Kemudian di datangi dari arah kedua hujung kakinya dan berkatalah amal-kebajikan : di bahagianku tidak ada jalan masuk. Maka malaikat berkata kepadanya : Duduklah kamu. Kepadanya (mayat) memperlihatkan matahari yang sudah mula terbenam, lalu malaikat bertanya kepada mayat itu : Apakah pandangan kamu tentang seorang laki-laki (Muhammad) yang kamu dahulu sentiasa bercakap tentangnya; dan bagaimana penyaksian kamu kepadanya? Maka berkata mayat itu : Tinggalkan aku sebentar, aku hendak sembahyang. Maka berkata malaikat : Sesungguhnya engkau akan mengerjakan solat (boleh saja solat) tetapi jawab dahulu apa yang kami tanya ini. Apakah pandangan kamu tentang seorang laki -laki (Muhammad) yang kamu dahulu sentiasa bercakap tentangnya; dan bagaimana penyaksian kamu kepada nya? Maka berkata mayat itu: Laki-laki itu ialah! Nabi Muhammad S.A.W dan aku naik saksi bahawa nabi Muhammad saw itu ialah pesuruh Allah yang membawa kebenaran daripada Allah Subhanahu Wata'ala. Maka malaikat berkata kepada mayat itu : Demikianlah kamu dihidupkan dan begitu juga kamu dimatikan dan dengan demikian juga kamu dibangkitkan semula diakhirat insya'Allah. Kemudian dibuka baginya satu pintu syurga, maka dikata padanya itulah tempat kamu dan itulah janji Allah bagi kamu dan kamu akan berada di dalamnya. Maka bertambahlah gembira mayat itu. Kemudian dilapangkan kuburnya seluas 70 hasta dan disinari cahaya baginya'.
Sila war-warkan tawaran jawatan kosong ini kepada semua sahabat.
Rasullullah S.A.W telah bersabda bahawa, Malaikat Jibrail, Mikail, Israfil Dan Izrail A.S telah berkata kepadaKu.
Berkata Jibrail A.s.: “Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat keatasmu tiap tiap hari sebanyak sepuluh kali (10x), maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian Siratul Mustaqim seperti kilat menyambar.”
Berkata pula Mikail A.S.: “Mereka yang Berselawat keatas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu.”
Berkata pula Israfil A.S.: “Mereka yang berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T mengampuni orang itu.”
Malaikat Izrail A.S pula berkata.: “Bagi mereka yang berselawat keatasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi.”
Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W? Para malaikat memberi jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat keatas Rasulullah S.A.W.
Dengan kisah yang dikemukan ini, diharap pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.
Semoga Allah mengurniakan kita kekuatan dan ketetapan hati utk menjadi insan yang lebih berguna. Amin ..
Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menampalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga mahupun untuk dijual. Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyinsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur.
Sayidatina 'Aisyah menceritakan "Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang."
Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu tu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada kerana Sayidatina 'Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Khumaira?" (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina 'Aisyah yang bererti 'Wahai yang kemerah-merahan') 'Aisyah menjawab dengan agak serba salah, "Belum ada apa-apa wahai Rasulullah." Rasulullah lantas berkata, "Jika begitu aku puasa saja hari ini." tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya. Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami memukul isterinya.
Rasulullah menegur, "Mengapa engkau memukul isterimu?" Lantas soalan itu dijawab dengan agak gementar, "Isteriku sangat keras kepala. Sudah diberi nasihat dia tetap degil, jadi aku pukul dia." "Aku tidak bertanya alasanmu," sahut Nabi s.a.w. "Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?" Pernah baginda bersabda, "sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya." Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menjejaskan kedudukannya sebagai pemimpin umat.
Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai bersembahyang, "Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sihat dan segar." "Ya Rasulullah... mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergeselan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit..." desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali pergeraknya tubuh baginda. "Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya! buat tuan?" Lalu baginda menjawab dengan lembut, "Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?"
"Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."
Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor. Hanya diam dan bersabar bila kain rida'nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya. Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencing si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.
Mengenang peribadi yang amat halus ini, timbul persoalan dalam diri kita...
Adakah lagi bayangan peribadi baginda Rasulullah s.a.w. hari ini? Apa yang kedengaran sehari-hari sepertimana yang didedahkan oleh media massa, hanyalah cerita-cerita derita akibat sikap mereka-mereka yang tidak berperanan di tempatnya. Amat sukar hendak mencari seorang manusia yang sanggup mengorbankan kepentingan diri untuk orang lain semata-mata kerana takutkan ALLAH, sepertimana yang dilakukan oleh Rasulullah. Apakah rahsia yang menjadikan jiwa dan akhlak baginda begitu indah? Apakah yang menjadi rahsia kehalusan akhlaknya hingga sangat memikat dan menjadikanmereka yang hampir dengannya begitu tinggi kecintaan padanya. Apakah anak kunci kehebatan peribadi baginda yang bukan saja sangat bahagia kehidupannya walaupun di dalam kesusahan dan penderitaan, bahkan mampu pula membahagiakan orang lain tatkala di dalam derita.
Nur Muhammad itu, yang ALLAH ciptakan semua makhluk yang lain kerananya, mempunyai kekuatan dalaman paling unggul. Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan yang sudah sebati dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan. Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai mahupun dalam keseorangan. Ketika pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fizikalnya sudah tidak mampu menanggung kemahuan jiwanya yang> tinggi. Bila ditanya,oleh Sayidatina 'Aisyah, "Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?" Jawab baginda dengan lunak, "Ya 'Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba?
Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur."
Tuhanku, Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu… Lembar demi lembar kitab kupelajari… Untai demi untai kata para ustaz kuresapi… Tentang cinta para nabi. Tentang kasih para sahabat. Tentang mahabbah para sufi. Tentang kerinduan para syuhada. Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam. Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…
Tapi Ya Rabbi, Berbilang detik, minit, jam, hari,bulan dan kemudian tahun berlalu… Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama, tapi… Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu… Aku makin merasakan gelisahku membadai… Dalam cita yang mengawang. Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi… Hingga aku terhempas dalam jurang Dan kegelapan…
Wahai Ilahi, Kemudian berbilang detik, minit, jam, hari, bulan dan tahun berlalu… Aku mencuba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali. Menatap, memohon dan menghibaMu...
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii, Perkenankanlah aku mencintaiMu, Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii Perkenankanlah aku mencintaiMu Sebolehku Dengan segala kelemahanku.
Ya Ilaahi, Aku tak sanggup mencintaiMu Dengan kesabaran menanggung derita Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al Musthafa. Kerana itu izinkan aku mencintaiMu Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu Atas derita batin dan jasadku Atas sakit dan ketakutanku.
Ya Rabbii, Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu Bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga. Atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad. Atau Uthman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dinMu. Izinkan aku mencintaiMu, melalui seringgit-dua yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di tepi jambatan. Pada makanan–makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.
Ya Ilaahi, Aku tak sanggup mencintaiMu Dengan khusyuknya solat salah seorang shahabat NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh menujah di kakinya. Kerana itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam solat yang cuba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.
Ya Rabbii, Aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu. Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rakaat lailku. Dalam satu dua sunnah nafilahMu. Dalam desah nafas kepasrahan tidurku.
Yaa Maha Rahmaan, Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam. Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.
Yaa Maha Rahiim, Aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DinMu. Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu. Maka perkenankanlah aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu. Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.
Allahu Kariim, Aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya. Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya. Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.
Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku. Agar cinta itu mengalun dalam jiwa. Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.
(tertatih meniti cinta dalam 28 tahun waktu yang Kau berikan...)
sumber : dipinjam dari judul sebuah puisi karya A. Musthofa Bisri.
Ertinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan 'Taubat Nasuha' (Surah At-Tahrim : 8)
Terdapat banyak kelebihan istighfar jika amalan ini dilakukan secara istiqamah dan ikhlas semata-mata kerana Allah. Antara kelebihannya adalah:
1. Allah akan melapangkan dirinya dari segala kesusahan, dan melepaskannya daripada segala tekanan dan akan dikurniakan rezeki tanpa bisa dikira banyaknya.
2. Sesiapa yang beristighfar sebanyak 70 kali, nescaya Allah akan menghapuskan daripadanya sebanyak 700 dosa.
3. Sesiapa yang mengerjakan kejahatan, atau menganiayai dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah ,nescaya ia akan mendapati Tuhan itu Maha Pengampun, Maha Pengasihani.(Surah An Nisa' : 110)
4. Tuhan tidak akan menyiksa mereka, selama mereka beristigfar. (Al Anfal: 33)
5. Mendekatkan diri kepada Allah dan mendapat keberkatan dan melorong jalan untuk menuju kepada segala macam kebajikan sama ada di dunia atau di akhirat .
6. Mengurniakan pemberian yang baik kepadanya sehingga ke waktu yang ditentukan ( Surah Hud : Ayat 3) (Imam Habib Abdullah Haddad, 1981 : 232-235)
Seperti amalan selawat, amalan istighfar yang dilakukan secara berterusan juga akan membersihkan hati yang penuh dengan zulmah hawa nafsu dan secara tidak langsung menyelesaikan kemelut hati dan kehidupan. Contohnya istighfar telah menyelesaikan kemelut Nabi Yunus A.S apabila baginda ditelan oleh ikan Nun . Nabi Yunus A.S dicampakkan oleh Allah Taala ke dalam laut kerana baginda masih ada ajalat (sifat-sifat mendahului qodo' Tuhan). Allah Taala memelihara nabiNya daripada sifat-sifat ajalat ini dengan membenarkan ikan Nun menelan Nabi Yunus A.S. Nabi Yunus A.S beristighfar untuk memohon keampunan daripada Allah Taala iaitu :
Ertinya: 'Tiada Tuhan melainkan Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya aku daripada golongan orang yang menzalimi dirinya.'(Surah Al Qalam : 87)
Sel-sel nabi Yunus yang maksum kemudiannya dibersihkan daripada sifat-sifat ajalat. Selepas itu barulah doanya diperkenankan oleh Allah Taala.
Nabi Muhammad SAW yang maksum juga sentiasa beristighfar iaitu sebanyak 70 kali sehari. Istighfar Nabi Muhammad SAW adalah untuk memperakui kehambaannya kepada Allah Taala dan membersihkan segala sel-selnya daripada segala rasa 'Ada Diri' atau 'Rasa Keakuan'.
Sesungguhnya, istighfar adalah pernyataan kehambaan kita kepada Allah Taala yang sangat tinggi nilainya. Dengan wujudnya rasa kehambaan ini akan terhakislah segala bisikan-bisikan nafsu Ammarah dan Lawwamah di hati dan fikiran kita
Ertinya: "Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau telah menciptaku dan aku hamba-Mu, dan aku (terikat) dengan janji-Mu semampu yang aku boleh (laksanakan), aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kejahatan yang aku lakukan, aku mengakui bahawa semua nikmat yang Engkau berikan kepadaku adalah milikmu, dan aku mengakui terhadap dosa dosaku, oleh itu ampunilah aku, kerana sesungguhnya tiada yang dapat memberi ampunan kecuali hanya Engkau". (HR Bukhari)
Fadilatnya Penghulu Istighfar:
Barangsiapa yang membacanya pada waktu siang dengan penuh keyakinan lalu dia mati sebelum petang maka ia termasuk ahli syurga. Dan siapa yang membacanya pada waktu malam dengan penuh keyakinan lalu dia mati sebelum pagi maka ia termasuk ahli syurga. (HR Bukhari)
Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia...
Dia bertanya kepada Tuhan : " Para malaikat disini mengatakan bahawa besok Engkau akan mengirimkan saya kedunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana; saya begitu kecil dan lemah ?"
Dan Tuhan menjawab: "Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu ."
Bayi bertanya lagi: "Tetapi disini; didalam syurga ini, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi, bermain dan tertawa...Inikan sudah cukup bagi saya untuk berbahagia."
"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia"
"Dan bagaimana bisa saya mengerti disaat orang-orang berbicara kepada saya jika saya tidak mengerti bahasa mereka ?"
"Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian. Dia akan mengajar kepadamu cara berbicara."
"Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?"
"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa"
"Saya mendengar bahawa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?
"Malaikatmu akan melindungimu; walaupun hal tersebut mungkin akan mengancam jiwanya"
"Tapi, saya pasti akan merasa sedih kerana tidak melihatMu lagi"
"Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaKu; walaupun sesungguhnya Aku akan sentiasa disisimu"
Disaat itu, Syurga begitu tenang dan heningnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang bayi bertanya perlahan
"Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?"
"Kamu akan memanggil malaikatmu itu: " IBU "
Ingatlah sentiasa kasih sayang dan pengorbanan ibu. Berbakti, berdoa dan cintailah dia sepanjang masa..... Dialah sesatunya harta yang tiada galang gantinya dunia akhirat....
Dan untuk para ibu, ingatlah kisah ini dikala kamu hilang sabar dengan karenah anak-anak yang sedang membesar...sesungguh nya Syurga itu dibawah telapak kakimu...
Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara :
1) Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan,
2) Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu,
3) Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu, dan dosa-dosa yang silam
4) Di sulami dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki mu."